Friday 16 March 2012

Puisi

Kemarin2 gue iseng bikin puisi, sekarang gue berniat untuk masukin ke blog ini. Begini puisinya :

Mega


Aku permah menangisi Mega putih
Yang berarak, bergumpal-gumpal
Padanya aku bertanya
Kabar dari negeri celana kelana

Mega menjawab

Yaaa.. Kalo saya si bisa aja jawab.. Tapi yaa pengertiannya aja 
Dengan nada meminta 
Yang memiliki maksud di balik semua

Padanya kutanyakan lagi
Dapatkah orang mati hidup kembali?
Sebelum terjawab, kusiapkan segenggam uang
Demi menghindari jawaban yang sama

Mega pun menjawab
Yaaaa.. Kalo cuma segini sih kayanya kurang.. Tapi yaaaaa.....
Hina sekali jawabnya,
Dengan kata 'Yaaa'  yang semakin tak terkira panjangnya

Oh tuhan... Persetan dengan Mega.

Disini, di Negeriku sendiri
Angin mulai sejuk, badai dihatiku mulai reda
Walaupun cinta tak datang menghampiri
Karena dia selalu sibuk berlari dan memecahkan gelasnya

Namun,
Korupsi dan Komisi makin membara
Aku jadi ingin 
Menjadi seperti mereka

Entah apa hubungan dari semuanya
Mungkin hanya aku dan tuhan yang tahu
Terutama Mega
Mungkin dia juga tahu


Siapa mega?
Entahlah aku juga tak tahu


Sekian puisi dari gue. Gue gangerti kenapa puisi seperti ini yang tercipta, padahal gue udah meres cucian keringet sampe pol buat nyiptain puisi yang keren. Tapi... Ah sudahlah
Mungkin gue ga bakat jadi komisaris.

No comments: