Kemarin2 gue iseng bikin puisi, sekarang gue berniat untuk masukin ke blog ini. Begini puisinya :
Mega
Aku permah menangisi Mega putih
Yang berarak, bergumpal-gumpal
Padanya aku bertanya
Kabar dari negeri celana kelana
Mega menjawab
Dengan nada meminta
Yang memiliki maksud di balik semua
Padanya kutanyakan lagi
Dapatkah orang mati hidup kembali?
Sebelum terjawab, kusiapkan segenggam uang
Demi menghindari jawaban yang sama
Mega pun menjawab
Yaaaa.. Kalo cuma segini sih kayanya kurang.. Tapi yaaaaa.....
Hina sekali jawabnya,
Dengan kata 'Yaaa' yang semakin tak terkira panjangnya
Oh tuhan... Persetan dengan Mega.
Disini, di Negeriku sendiri
Angin mulai sejuk, badai dihatiku mulai reda
Walaupun cinta tak datang menghampiri
Karena dia selalu sibuk berlari dan memecahkan gelasnya
Walaupun cinta tak datang menghampiri
Karena dia selalu sibuk berlari dan memecahkan gelasnya
Namun,
Korupsi dan Komisi makin membara
Aku jadi ingin
Menjadi seperti mereka
Entah apa hubungan dari semuanya
Mungkin hanya aku dan tuhan yang tahu
Terutama Mega
Menjadi seperti mereka
Entah apa hubungan dari semuanya
Mungkin hanya aku dan tuhan yang tahu
Terutama Mega
Mungkin dia juga tahu
Siapa mega?
Entahlah aku juga tak tahu
Sekian puisi dari gue. Gue gangerti kenapa puisi seperti ini yang tercipta, padahal gue udah meres cucian keringet sampe pol buat nyiptain puisi yang keren. Tapi... Ah sudahlah
Mungkin gue ga bakat jadi komisaris.
No comments:
Post a Comment