Saturday 5 May 2012

Table Manner


Wuiiiih.. Ternyata udah lama banget ya gue ga nganuin blog, sampe2 orang
yang bikin blogger dateng kerumah gue nyuruh ngepost.

Oke, buat lo2 yang pengen tau 'kenapa' gue jarang ngepost lagi, tenang, gue
udah nyiapin alesan.. Heuheuheu


Alasan pertama.

Gue kemaren2 sibuk belajar men, lo tau kan kewajiban seorang pelajar itu
apa? Ya, kewajiban seorang pelajar adalah pacaran belajar. 
Kalau pelayat, kewajibannya melayat. Udah, seumur idup nya cuma melayat doang.

Kalau pematung kewajbannya mematung. Ya, pura2 jadi patung adalah kewajiban mereka.

Kalau.... Okeoke, balik ke konteks semula. Fokus ja, fokus... fokus!!!...
Sori, gara2 kelamaan ga nge-blog jadi gini nih.

Lanjut.

Sebagai seorang pelajar gemini yang marwadah dan fatonah, gue mempunyai
kewajiban untuk belajar. Ngga, gue juga gatau marwadah dan fatonah
itu siapa apa.

Jadi, mau ga mau gue belajar..

Pagi baru bangun tidur, gue belajar. Siang, belajar. Abis boker, belajar.
Ditagih utang sama tukang bakso, belajar. Disuruh mandi, belajar. 
Ketauan maling jambu tetangga, belajar.

Kurang gimana coba gue menjalani kewajiban sebagai seorang pelajar.

Apa perlu gue belajar sambil terjun payung? Perlu?! Graaahhh!!!*buka celana*

Jadi, inti dari alasan pertama adalah belajar.


Alasan kedua.

Gue lupa.


Okee sekarang kita ke materi.

Kali ini gue mau ngebahas soal Table Manner. Buat kalian yang ga tau Table
Manner itu apa, ga usah khawatir, gue juga gatau... Boong deng.

Table itu meja. Manner itu cara.

Jadi, Table Manner itu adalah Cara menjadi Meja.

Sudahlah...

Disini gue mau mengajarkan Table Manner, sharing, ngasih tips&trick, dan
ngasih tau hal2 yang tabu pada saat jamuan makan. Wahh campur2 deh, paling
juga nanti ujung2nya gajelas..


Table Manner mungkin terkesan ga begitu penting, emang sih cara makan yang
diajarin terlalu formal dan bikin pegel. Tapi, kalo menurut gue ini cukup
penting untuk dipelajari. Kalo ngga, pada saat kalian menghadiri jamuan
makan(bukan, bukan makan jamu) kalian mungkin akan panik menghadapi peralatan makan
yang cukup banyak.

Jangan sampe orang lain makan pake sendok, lo malah makan sendok.

Ada beberapa hal juga yang tabu dilakukan pada saat jamuan makan, seperti
kayang diatas meja makan, kentut di muka pelayan dll dll. 
Nanti gue bahas dibawah.



Di Saat Jamuan Makan


Jamuan makan yang dilakukan di hotel maupun restauran biasanya menggunakan
buffalo buffet service (prasmanan), dimana tamu melakukan self defence sercive.
Mulai dari hidangan pembuka (appetizer), menu utama (main course) sampai
penutup (dessert) kalian diwajibkan mengambil hidangan sendiri dan
menyantap di atas meja makan yag sudah di set up piranti makannya. 
Kalo males ajak pembantu aja, nanti tinggal minta ambilin.


Ada juga yang menggunakan American service. Aturan mainnya, tamu duduk di sekeliling meja makan, lalu sang tuan rumah menari striptease di atas meja makan. Ngga, gue becanda..
Aturan mainnya tamu duduk di sekeliling meja makan, sedangkan hidangan dikeluarkan secara berurutan oleh waiter.


Dalam jamuan makan Internasional, meja makan sudah di set up alat-alat makannya sesuai menu yang akan di sajikan. Standarya, didepan kalian persis pasti ada showroom motor, sebuah ruangan untuk memasarkan motor yang gatau kenapa harus ada didepan kalian pada saat jamuan makan. Sial... fokus ja, plis... Apa ini pertanda kalau gue harus buka showroom motor? Sudahlah..

Biasanya sih didepan lo persis ada show plate, sebuah piring besar yang tidak digunakan untuk makan. Tapi untuk buang air bes... Oh bukan, maaf.
Fungsi dari show plate hanya sebagai pemanis meja makan, menempatkan napkin dan sebagai alas piring saji. Tahap pertama, setelah kaliam duduk, usahakan untuk tidak kentut pada saat duduk, lalu buka napkin dan letakan di pangkuan kalian. Jika ukuran napkin terlalu lebar, jangan sekali2 kalian gunakan jadi mukena, ingat kalau itu napkin, jadi gunting bukalah separuhnya saja. Gunakan alat makan, baik itu garpu, pisau, linggis, dan sendok selalu mulai dari arah paling luar atau paling jauh dari piring. Tapi jangan terlalu jauh, nanti capek.
Ambil alat makan berpasangan kiri dan kanan, kecuali pisau, garpu atau sendok dessert yang letaknya di atas piring main course.

Hidangan Pembuka (Appetizer)

Sebelum hidangan pembuka disajikan, pada B&B Plate ( beard bread & butter plate/piring roti dan mentega) sudah disajikan roti dan mentega, biasanya dinner roll, soft roll atau roll on brioche. Roti ini disantap dengan mentega sambil menunggu hidangan pembuka tiba (salad/soup).
Jangan menyantapnya dengan pisau dan garpu. Gausah sok elegan. Makan dengan menggunakan tangan, sobek roti dengan ukuran sekali suapan monster dan olesi dengan butter atau sambal terasi (jika tersedia).

Pada jamuan makan lengkap, biasanya appetizer terdiri dari dua jenis hidangan. 
Giliran pertama cold appetizer atau hidangan pembuka dingin. Ragam makanannya berupa aneka salad, shrim coktail atau cold canape (sandwich kecil yang disajikan dingin). Kalau kepepet bahan makanan abis, biasanya disediain es batu/balok.

Cara makan appetizer ini dengan menggunakan pisau ditangan kanan dan garpu dikaki kiri.
Perhatikan bentuknya, pisau dan garpu untuk salad ukurannya lebih seksi kecil dibandingkan cutelery untuk untuk hidangan utama. Jangan tanya, gue juga gatau apa itu cutelery. Kayanya si nama orang.

Giliran kedua hot appetizer (pembuka panas), biasanya disajikan oleh sexy dancer pria yang berkeringat. 

Engga deng.. 

Makanan yang disajikan biasanya aneka jenis sup. Alat hidang yang digunakan adalah mangkuk kecil dengan dua telinga dan sendok sup. Bukan telinga manusia, telinga mangkok. Gatau kenapa disebut telinga, mungkin mangkok ini hanya untuk menyajikan sup telinga manusia..

Bentuk sendok sup, bertangkai pendek dan berujung bulat. Cara makannya, hirup sup melalui hidung dari tepi sendok bukan disuap dari ujung sendok, jika hampir habis, miringkan cup soup agar lebih mudah mengambilnya. Jangan sekali-kali meniup sup yang disajikan panas, apalagi sup punya orang disebelah.
Aduk perlahan dan tunggu beberapa saat sampai panas agak berkurang. Menghirup sup dari mangkok sih boleh aja, dengan catatan sup disajikan dengan mangkuk bertelinga (sebaiknya jangan dilakukan). Setelah selesai, letakan sendok sup di atas saucer (alas cup soup) agar waiter lebih mudah melakukan push up. Salah, clear up.



Hidangan Utama (main course)

Hidangan utama biasanya berupa hidangan dari daging, unggas, predator, sea food maupun telur, baik dilengkapi saus maupun tidak. Terkadang main course disajikan bersama olahan sayuran dan kentang sebagai pendamping hidup menu utama. Cara makan main course bisa dilakukan dengan dua cara.

Pertama a la Amerika, makanan dipotong-potong dulu kemudian dibuang. Orang amerika memang boros..
Setelah dipotong-potong, letakan pisau di sisi kanan piring, kemudian garpu dipindahkan ke tangan kanan untuk menyuap makanan.

Gaya Eropa lain lagi, pisau selalu di tangan kanan untuk memotong dan menikmati hidangan dengan garpu menggunakan tangan kiri. Mungkin mbah moyangnya orang eropa adalah orang kidal. Kalau di Indonesia, kita makan menggunakan tangan kiri pasti dibilang ga etis, jorok, ga manusiawi. Biasanya orang2 langsung pada bilang "ihh jorok ih makan pake tangan kiri! Itu kan tangan cebok! Ih masih ada eek nya tuh ditangan hihhh..". Atau "heh, gaboleh makan pake tangan kiri! Nanti jadi monyet loh". Apa nyambungnya?!
Ini diskriminasi orang kidal.

Sudahlah..

Peganglah pisau dan garpu seluwes mungkin, usahakan pada saat memegang pisau dan garpu posisi jari tengah selalu mengacung ke muka orang yang berada didekat kalian. Ngga deng~
Usahakan jari telunjuk tepat di atas punggung waiter garpu atau pisau, ini memudahkan kalian saat memotong makanan dan kelihatan tidak kaku. Kalian boleh menggunakan satu diantaranya yang menurut kalian lebih nyaman untuk diguakan.

Hidangan utama biasanya disajikan dengan minuman penyerta. Makanan dari daging disertai dengan red wine sedangkan sea food disertai white wine. Jika anda tidak mengkonsumsi wine, tolak dengan halus dan katakan minuman pengganti yang anda inginkan. 
Jangan sekali-kali menolak dengan cara seperti ini "Eh kambing gue kaga minum begituan, air putih aja bawa kemarih buruan!". Cara menolak seperti ini sangat primitif, kalian akan terlihat seperti manusia purba.
Gue sarankan jangan ditiru..


Hidangan Penutup (dessert)


Hidangan di ruang tertutup. Kalo namanya begini pasti lebih keren, kesannya misterius. Tapi jadi kaya komik detective conan..

Hidangan penutup banyak sekali ragamnya, ada kalanya disajikan aneka cake, ice cream, pudding, potongan buah-buahan, shorbet atau gorilla punch. Alat hidang yang digunakan berupa sendok, garpu dan gergaji kecil yang diletakan pada bagian atas piring main course. Jika dessert berupa minuman yang disajikan dengan gelas disertai hiasan di atasnya, santap hiasan terlebih dahulu atau sisihkan sehingga memudahkan kalian di saat menikmatinya. Tapi kalo hiasannya plastik, jangan dimakan. Nanti sakit perut.



Digestif Drink


Sering juga disebut dengan after dinner drink, minuman ini dinikmati setelah acara jamuan makan selesai. Fungsi dari sajian digestif drink adalah untuk membantu mencerna makanan. Sering disajikan aneka minuman yang mengandung alkohol seperti, Cohnac, Brandy, Alkohol 75%, Calvados atau Whiskey. Untuk para wanita umumnya lebih menyukai Apricot Brandy, Orange Liqueur atau Benedictine.
Yap, gue sama sekali gatau semua yang gue sebutin tadi itu apa. Mungkin merk susu bayi.


Jika kalian bukan penikmat wine, mintalah dengan sopan kepada pelayan untuk diganti dengan juice, soft drink, kopi maupun teh. Inget, jangan kasar.
Untuk minuman yang disajikan dengan sendok pengaduk, jangan sampai saat mengaduk sendok minumannya tumpah semua, membentur dasar maupun dinding cangkir sehingga mengeluarkan bunyi. 
Tidak disarankan mengaduk minumannya menggunakan jari kalian, apalagi jempol kaki.

Sedangkan minuman yang disajikan dengan gelas berbulu kaki berkaki, pegang dengan posisi jari kelingking, jari manis dan jari tengah berada tepat dikaki waiter nya. Sedangkan ibu jari dan jari telunjuk masuk ke hidung waiter tersebut.
Ngga deng, gue boong.

Jari kelingking, manis dan tengah berada dikaki gelas, sedangkan ibu jari dan jari telunjuk menahan keseimbangan pada badan gelas. Adakalanya waiter menawarkan tambahan minuman, cara menolaknya cukup anda menyentuh bibir gelas dengan jari telunjuk dan katakan terima kasih. Kalau kalian homo, sentuh bibir waiter nya. 
Dan juga perlu diingat, jaga jangan sampai ada noda lipstick di bibir gelas atau ujung sedotan.

Hal Yang Tabu Dilakukan Selama Jamuan Makan

1. Selama jamuan makan berlangsung, jangan duduk membungkuk, bersila atau bersandar malas. Duduklah dengan tegak dengan jarak badan dengan tepi meja selebar lima kilometer jari. Hindari mengembangkan kedua belah sayap dan meletakannya di atas meja makan. Maaf, bukan sayap. Siku.


2. Jika jamuan dilakukan di rumah dan anda duduk satu meja dengan host (tuan rumah), jangan buka celana napkin sebelum tuan rumah melakukannya. Ingat, serbet makan hanya digunakan untuk menyeka jari tangan dan bibir. Jangan sekali-kali menyeka keringat, hidung, bokong atau membersihkan peralatan makan dengan napkin. Gausah sok bersih.


3· Jangan menyuap makanan dengan porsi mulut monster, apalagi mengunyah dengan berkecap. Kunyah makanan dengan posisi kaki split, mulut tertutup dan tanpa kecap. Berbicara ketika mulut masih penuh makanan juga harus dihindari.

4· Minum dilakukan pada saat mulut tidak terisi makanan. Teguklah perlahan tanpa mengeluarkan bunyi.
Kalau bisa minumlah sambil berbicara, biarkan air di dalam mulut muncrat2 ke segala penjuru arah. Hal ini sangat keren, kalian akan terlihat seperti orang idiot yang keren.

5· Jangan berbicara atau mengambil hidangan tanpa meletakan peralatan makan terlebih dahulu. Dan jangan pula bernyanyi, apalagi sambil menyundul2 gelas orang lain, lebih baik urungkan dengan segera niat kalian.

6· Jika anda melakukan kesalahan, seperti menumpahkan minuman atau menjatuhkan alat makan. Jangan panik, segera minta maaf dengan tamu yang diduk disekeliling kita dan panggil waiter untuk membersihkannya.
Jika kesalahan kalian sudah tidak dapat ditolerir lagi, acak2 lah semua hidangan di atas meja dan mulai berakting kalau kalian gila lalu mulai amnesia. Berteriaklah, "SIAPA DIMANA?? INI SAYA?? GRAAAHH!" Sangat dianjurkan untuk membelalakan mata, dan mengeluarkan air liur dari mulut secara tidak manusiawi.

7· Apabila ada hidangan yang disajikan dengan sumpit, makan dengan posisi kepala agak menunduk sampai dahi kalian menyentuh piring agar tidak berjatuhan. Jangan menusuk makanan dengan sumpit apalagi menusuk pantat2 tamu lainnya. Dan janganlah mengembalikan makanan yang telah di ambil atau dikunyah, tapi kembalikanlah makanan dari piring tamu yang sudah susah payah mengambilnya. Maka kalian akan ditampar.

8· Jangan mengambil makanan yang berlebihan sehingga piring anda terlihat seperti gunung. Seperti bukit saja sudah cukup. Ambilah seperlunya dan kembalikan tepat pada waktunya. Terima kasih telah berkunjung ke perpustakaan kami. Eh salah maaf, kemarin gue abis part time jaga perpus. Kelepasan deh..

9· Usahakan jangan meninggalkan meja selama jamuan berlangsung. Jika kalian terpaksa harus meninggalkan ruangan dan akan kembali lagi, mintalah ijin dan kencinglah di sandaran atau di dudukan kursi milik kalian untuk menandai bawha itu kursi kalian.

10· Merokok sebaiknya dilakukan bila semua tamu telah selesai menyantap hidangan penutup. Biasanya dilakukan saat digestif drink pada akhir jamuan.

11· Sebisa mungkin jangan buang air besar di meja makan, lakukan di toilet. Jika terpaksa dilakukan, tutup mulut kalian dengan napkin atau telapak makan sebelah kiri. Biar ga kebauan.


12· Di akhir jamuan, sampaikan sedikit pujian kepada tuan rumah atau pihak penyelenggara, seperti makananya lezat atau suasana pestanya meriah. Kita harus tau diri. Walaupun makanan itu rasanya kaya daki tapir. Tetap ucapkan terima kasih dengan memberi senyuman dan berpamitlah.
Jika makanannya terlalu tidak enak sampai membuat batin kalian terkoyak, muntahkan semuanya dihadapan tuan rumah. Setelah itu pura2 mati..


13· Dan jangan sekali2 membungkus atau membawa pulang makana yang tersisa, apalagi sampai membawa alat2 makannya. Bisa-bisa, pada saat jalan pulang kalian akan dicegat dan dipukuli oleh manusia bertubuh babon yang disewa oleh tuan rumah/pemilik restauran.





Table Setting

Penataan meja makan di hotel dan restoran memiliki setandar internasional. Baik jenis alat makan maupun napkin. Ukuran napkin setandar jamuan resmi yang disarankan untuk hotel dan restoran adalah 45 x 45 km cm sampai dengan 50 x 50 mm cm. Adapun peletakan napkin biasanya diletakan di atas dinner plate atau piring makan. Adakalanya, napkin diletakkan disebelah kiri piring makan. Berikut table setting atau peletakan alat makan standar internasional.


  1.  Place mate
  2.  Garpu salad
  3.  Dinner fork
  4.  Show plate
  5.  Dinner plate
  6.  Napkin
  7.  Cup soup
  8.  Dinner spoon
  9.  Pisau salad
  10.  Soup spoon
  11.  Dessert spoon
  12.  Tea spoon
  13.  Water goblet
  14.  Wine glass
  15.  Sugar and tea bowl
  16.  Sallt & pepper shaker
  17.  Jam & Marmalade bowl
  18.  Butter spreader
  19.  B&B plate (bread & butter plate)
  20.  Tea & coffee cup


Etiket Penggunaan Napkin

Di dalam table setting, yang dimaksud napkin adalah serbet makan. Dalam jamuan makan, napkin memiliki fungsi dan kegunaan sebagai berikut;

Menghias dan memperindah dekorasi meja makan.

Menutupi pangkuan waktu makan, atau untuk menutupi kemaluan tamu yang tidak menggunakan celana agar makanan dan minuman yang terjatuh tidak mengotori pakaian dan 'anu'.

Pertama, untuk membersihkan atau menyeka mulut. Ketika ada makanan atau noda yang menempel di bibir. Cara menggunakannya, tarik serbet dari pangkuan kalian, jangan pangkuan orang, kemudian lipat segi empat atau segi tiga. Jika kalian bisa, lipatlah napkin menjadi limas segitiga. Lalu tekan-tekan ke bibir yang terkena noda makanan. Dan kembalikan napkin ke pangkuan kalian. Tidak disarankan menggosok atau menyeka bibir terlalu kuat, cukup ditekan-tekan saja. Kalo kekencengan nanti bibir kalian robek.

Kedua, untuk memberikan kode atau isyarat kepada pelayan. Jika anda akan meninggalkan meja makan sebentar, misalnya ke toilet atau ada keperluan lain dan akan kembali lagi ke meja makan. Lipat napkin segi empat dan letakan napkin di atas sandaran atau pegangan kursi. Jika kursi tidak memiliki sandaran atau pegangan, letakkan napkin dikepala orang disebelah anda, atau di atas tempat duduk. Ini sebagai tanda kepada pelayan agar alat makan dan hidangan di atas meja makan anda tidak dibersihkan karena anda akan kembali lagi. BRB lah istilahnya.

Ketika selesai  makan, lipat napkin segi empat dan letakan di sebelah kanan atau kiri piring makan anda. Jangan membiarkan serbet ditinggalkan begitu saja tanpa dilipat, apalagi dibawa pulang, ini menandakan anda kurang memahami etiket jamuan makan.

Jangan menggunakan napkin untuk mengelap ingus/kotoran hidung. Kalau mengelap keringat pada ketiak boleh. Oh iya, mengalungkan napkin di leher dan menutupi dada dianggap kurang etis di dalam jamuan makan. Tapi kalau kalian pede lakuin aja. Paling kalian akan terlihat seperti bayi tua idiot.

Satu lagi, napkin juga berfungsi sebagai alat untuk menutupi mulut saat anda mengeluarkan tulang, ban serep, biji atau mengambil kotoran yang terselip digigi.


Haaaaaa cape ngetiknya! Udah ya, pokoknya kira-kira aturannya gitu deh, kaya yang gue jelasin di atas.
Mohon maaf kalo ada salah2 kata, kayanya si banyak.. Sudahlah.. Byeee~

No comments: