Gue kali ini mau cerita tentang perasaan gue terhadap raja lascano. Gausah dipikirin judulnya pasti nantinya ganyambung.
Agak gay sih kalo bilangnya cerita tentang perasaan, kesannya gue mau mengutarakan cinta atau curhat kalo gue ada rasa sama dia.
Jadi gue ganti.
Sebenernya gue mau nyeritain tentang kecacatannya dia, sekaligus merusak nama baik dia walaupun sebenernya dari namanya aja udah ga ada baik2nya.
Seperti yang lo tau anak ini amat sangat cacat banget sekali.
Asli.
Serius gue.
Selain bentuknya yang ga sempurna, isi kepalanya pun pasti gasempurna.
Dia itu aneh, suka curhat gajelas secara tiba2 seperti barusan pas gue lagi mencoba menulis cerita ini.
Tiba2...
"Bre, gue nyapa sapok nih. Dia udah bales", dia membuka pembicaraan.
Gue diam mendengarkan, setengah males nanggepin. Dan juga masih dalam keadaan bingung, entah dapat hidayah dari mana dia tiba2 curhat.
"Tapi gue bingung nih mau bales apa." Tambahnya walaupun gue diem aja.
Hening.
Gue pun membiarkan suasana homo ini berjalan apa adanya. Dia tetap masih dengan kegalauannya yang complicated itu, sedangkan gue tetep diam dengan rasa bener2 males nanggepin, sambil ngedumel dalem hati, "Kampret! Ngapain disapa kalo ujung2nya begitu".
Hina banget anak ini, apalagi dia itu hitam. Gue sempet berpikir, kayanya dia benar2 anak dari mami-nya deh, karena gue menemukan persamaan antara mereka ber-2.
Mami nya juga begitu, suka tiba2 curhat cerita panjang lebar. Dan kali ini terjadi dalam selang waktu yang galama dari si monyong ini curhat.
Tepatnya barusan.
Dan ini agak mengganggu gue untuk menulis. Keluarga apaan ini!?!.
Kalo ada yang nanya siapa si sapok itu? Nanti, tunggu aja tanggal mainnya. Monyong yang bakal cerita tentang dia.
Gue pun mulai meneruskan menulis lagi, tapi emang dasarnya si monyong ini sangat menyebalkan, dia tetap mengganggu gue yang lagi menulis, kali ini dengan cara mencolek2 gue.
Dia nyolek gue.
Gue pun nengok ke dia.
Dan tanpa sengaja bibir kita bertemu.
Engga deng. Gue ga sehomo itu.
Dia nyolek gue, lalu gue nengok ke arah dia. Lalu tanpa aba2 dia langsung memperlihatkan HP nya persis kedepan muka gue. Gue pun menghindar dengan kecepatan ibu2 yang sedang ngambil baju yang lagi sale, hampir aja gue kelilipan HP hitamnya itu, yang nampak terlihat adanya bbm dari sapok yang belom dia bales, bahkan di read pun belom. Entah gara2 grogi atau dia emang oneng. Tapi kayanya dia emang cemen kalo soal cewe, walaupun sebenernya dia penjahat hati.
Setelah gue liat HP hitam itu, gue pun langsung memalingkan muka tanpa basa basi dengan rasa cuek seada-adanya dan menjerit dalem hati, 'BODO NYONG!'.
Dia pun galau.
Kali ini gue bener2 membiarkan dia uring2an seperti itu, mudah2an aja dia ga gumoh.
Kasian sekali dia.
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Ada lagi hal yang gue bingungin dr dia, yaitu sama daya imajinasinya yang menurut gue aneh. Kenapa dia itu terlalu kritis, selalu membayangkan yang aneh2 kalo ada yang salah ngomong.
Waktu itu gue pernah ga sengaja salah ngomong sama dia.
"Bang! Itu tolong rambut popo dirapihin," kata mami nya memerintahkan si monyong ini.
"Oke mam," dia pun mulai merapihkan rambut popo, adiknya yang keriting itu dengan cara menguncir rambutnya.
Tapi setelah diliat2 gue ngerasa kurang 'sreg' sama bentuknya popo kalo rambutnya dikuncir gitu dan tanpa berpikir panjang gue pun komentar, "Nyong, jangan dikuncir, dijepit aja poponya".
Dia menatap gue dengan muka heran, "Ah? ko dijepit?"
"Iya dijepit,"
"Jangan!" Jawab dia heboh.
"Lah? Ko?"
"Iya jangan dijepit, kasian popo kalo dijepit entar nangis kesakitan dijepit."
"...... Bodo ah", gue pun melengos begitu aja.
Gue juga pernah salah ngomong untuk ke-2 kalinya.
"Ja, lo ngeliat sepatu gue yang putih ga?," Tanya gue.
"Sepatu apaan?,"
"Sepatu converse, gue udah muter2 nyarinya ga ketemu,"
"Ah? Muter2?"
"Engga nyong engga, udah2 cukup." Jawab gue, yang langsung sadar kalo dia pasti lagi membayangkan gue beneran muter2 kaya gangsing sambil mencari sepatu.
Untung kali ini gue ga kejebak.
Alangkah menyebalkannya dia. Sebenernya banyak kejadian serupa tapi yg keinget cuma ini.
Buat kalian yang mau kenal dan temenan sama dia gue saranin, berpikirlah kalian sebelum berbicara kepadanya.
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Monyong itu kalau mau ngapa2in pasti responnya cacat tapi anehnya kalo dibales cacat malah suka emosi.
Waktu itu pernah gue lagi main PS, dan gue mulai stuck dipermainan itu. Tiba2 dia memberi gue saran, "Bang, coba balik ke awal lagi deh kayanya tadi ada kunci disitu,"
"Ohgitu ya, yaudah. Kayanya gue coba balik ke awal deh nyong," saut gue.
"Iya bang, tadi ada kunci diawal,"
"Ohgitu. Berarti kayanya gue coba balik ke awal deh nyong,"
"Iya bang,"
Suasana hening, dan ga lama gue ngomong lagi, "Kayanya gue coba balik ke awal lagi deh nyong."
"IYEEH!"
Ckckck. Emosian sekali dia.
Ada juga cerita yang menggelikan tentang dia, jadi suatu hari gue menjalani kehidupan gue dirumah dengan normal, becanda dengan seisi rumah termasuk si monyong. Setelah candaan berjalan alot, suasana pun sunyi dan orang rumah sibuk dengan urusan masing2, mami main leptop, gue baca komik, popo dan caca bermain bersama.
Dan galama, gue merasakan ada yang ganjil, gue mencari sesuatu yang kurang, setelah menghitung jumlah domba yang ada diruangan, akhirnya gue menyadari keganjilan ini, yaitu SI MONYONG GA ADA!
Kemana dia? Apa mungkin dia hilang dalam kegelapan? Mungkin aja sih dia kan item dan gelap.
Dan akhirnya gue pun tetap gapeduli dan membiarkan keganjilan itu, lagian si monyong ini yg ga ada, ga ngaruh dalam hidup gue.
Galama kemudian gue ngerasa ingin pipis, gue beranjak dr tempat duduk dan jalan ke toilet.
Karena pintu toilet rumah gabisa dikunci dan saat itu ga ada sinyal2 kalo didalem toilet ada orang, gue nyelonong aja buka pintu.
Alhasil ditoilet ini, GUE NGELIAT TITIT HITAM! Parah, gue takjub melihat titit yang langka ini, kaya pemain game online nemu item rare gitu, setelah diamati ternyata pemiliknya adalah si monyong yang saat itu lagi sikat gigi. Langsung reflek gue tutup lagi pintu toiletnya.
"Svhialhvan lo vhre!, khamvhret! Hue lagvhi mvhandhvi!" Teriak dia marah2 dengan bahasa alien yg lagi sikat gigi.
"Hahahahahaha sorry bre, gue gatau. Abis ga ada suaranya" jelas gue. Dan gue meninggalkan dia.
Gue jadi tambah heran ada manusia se abstrak dia, selain kecacatannya diatas dia juga suka melakukan gerakan2 aneh. Oke engga kali ini gue bukan mau bilang dia melakukan gerakan aneh seperti menyundul2 lagi, atau mencolok2 matanya sendiri dengan sedotan. Tapi bener2 melakukan gerakan yang aneh.
Pada suatu ketika, dirumah gue suasana lagi hening, sunyi, tentram, pokonya cocok deh buat orang yg lagi galau2 gabisa move on gitu, dan saat itu gue lagi baca buku di lantai 2.
Lagi asik baca tiba2 ada suara aneh seperti 'DUG!' 'DUG!' 'DUG!' Yang terjadi berkali-kali tapi ada temponya, selang waktunya beberapa detik antara DUG satu dengan DUG yang lainnya.
Gue pun mencari darimana asal suara itu, dan ternyata gasusah mencarinya, karena ternyata suara itu berasal dari gerakan cacat manusia monyong ini.
Dia menaiki tangga rumah dengan cara yang idiot sekali.
Dia melompat menaiki tangga satu persatu dengan cara melompat mirip2 vampir cina, yang cuma bisa diem kalo ditempel kertas kuning.
Kenapa harus kuning? Mungkin gara2 kuning itu identik dengan... Ah sudahlah.
Gue sempet foto dia secara diem2 dan sempet gue videoin juga. Sumpah gue ga bohong ini asli.
Kelakuan Cacat
Kelakuan Cacat
Gue gatau lagi harus nyeritain apalagi tentang manusia otak setengah ini. Sebenernya banyak sih, tp skrg gue masih diganggu monyong. Dia ga membiarkan gue menuliskan kecacatan dan kelakuan2 dia yang absurd lainnya. Sial!
Sudahlah, sampai jumpa di PostsUds selanjutnya.
Bye~
No comments:
Post a Comment